Sabtu, 18 September 2010

Info Seputar Flu Burung

bird05Pengertian
Flu Burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza yang menyerang burung/unggas/ayam. Salah satu tipe yang perlu diwaspadai adalah yang disebabkan oleh virus influenza dengan kode genetik H5N1 (H=Haemagglutinin, N=Neuramidase) yang selain dapat menular dari burung ke burung, ternyata dapat pula menular dari burung ke manusia.
Penyebab
Penyebab flu burung adalah virus influenza tipe A. Virus influenza termasuk famili Orthomyxoviridae. Virus influenza tipe A dapat berubah-ubah bentuk (Drift, Shift), dan dapat menyebabkan epidemi dan pandemi.
Berdasarkan sub tipenya terdiri dari Hemaglutinin (H) dan Neuramidase (N). Kedua huruf ini digunakan sebagai identifikasi kode subtipe flu burung yang banyak jenisnya.
Pada manusia :
Hanya terdapat jenis H1N1, H2N2, H3N3, H5N1, H9N2, H1N2, H7N7.
Sedangkan pada binatang :
H1-H5 dan N1-N98. Strain yang sangat virulen/ganas dan menyebabkan flu burung adalah dari subtipe A H5N1.
Virus tersebut dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 22 °C dan lebih dari 30 hari pada 0 °C. Virus akan mati pada pemanasan 60 °C selama 30 menit atau 56 °C selama 3 jam dan dengan detergent, desinfektan, misalnya : formalin, serta cairan yang mengandung iodin.
Gejala
Gejala flu burung dapat dibedakan pada unggas dan manusia.
A. Gejala pada unggas
  • Jengger berwarna biru
  • Borok di kaki
  • Kematian mendadak
B. Gejala pada manusia
  • Demam (suhu badan diatas 38 °C)
  • Lemas
  • Pendarahan hidung dan gusi
  • Sesak nafas
  • Muntah dan nyeri perut serta diare
  • Batuk dan nyeri tenggorokan
  • Radang saluran pernapasan atas
  • Pneumonia
  • Infeksi mata
  • Nyeri otot
Masa Inkubasi
  1. Pada Unggas : 1 minggu
  2. Pada Manusia : 1-3 hari, masa infeksi 1 hari sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala. Pada anak sampai 21 hari
Penularan
Flu burung menular :
  • dari unggas ke unggas,
  • dan dari unggas ke manusia, melalui air liur, lendir dari hidung dan feces.
Penyakit ini juga dapat menular melalui udara yang tercemar virus H5N1 yang berasal dari kotoran atau sekreta burung/unggas yang menderita flu burung.
Penularan dari unggas ke manusia juga dapat terjadi jika bersinggungan langsung dengan unggas yang terinfeksi flu burung.
Contohnya : pekerja di peternakan ayam, pemotong ayam dan penjamah produk unggas lainnya.
Unggas yang sakit oleh Influenza A atau virus H5N1 dapat mengeluarkan virus dengan jumlah besar dalam kotorannya. Virus itu dapat bertahan hidup di air sampai empat hari pada suhu 22 °C dan lebih dari 30 hari pada 0 °C. Di dalam kotoran dan tubuh unggas yang sakit, virus dapat bertahan lebih lama. Virus ini mati pada pemanasan 56 °C dalam 3 jam atau 60 °C selama 30 menit.
Bahan disinfektan, fomalin dan iodine dapat membunuh virus menakutkan ini.
Virus flu burung hidup di dalam saluran pencernaan unggas. Burung yang terinfeksi virus akan mengeluarkan virus ini melalui saliva (air liur), cairan hidung, dan kotoran.
Virus influenza avian dapat ditularkan terhadap manusia dengan 2 jalan. Pertama kontaminasi langsung dari lingkungan burung terinfeksi yang mengandung virus kepada manusia. Cara lain adalah lewat perantara binatang babi. Penularan diduga terjadi dari kotoran secara oral atau melalui saluran pernapasan.
Penyebaran flu burung di berbagai belahan dunia, antara lain :
Ayam dan manusia di Hongkong.
Selama wabah tersebut pada tahun 1997 Avian Influenza A (H5N1) telah menginfeksi 18 orang telah dirawat di rumah sakit dan 6 diantaranya meninggal dunia.
Untuk mencegah penyebaran tersebut pemerintah setempat memusnahkan 1,5 juta ayam yang terinfeksi flu burung.
Pada tahun 1999, di Hongkong dilaporkan adanya kasus Avian Influenza A (H9N2) pada 2 orang anak tanpa menimbulkan kematian.
Pada tahun 2003, di Hongkong ditemukan lagi 2 kasus Avian Influenza A (H5N1) dan satu orang meninggal dunia.
Pada tahun 2003, di Belanda ditemukan 80 kasus Avian Influenza A (H7N7) dan satu diantaranya meninggal dunia.
Pada tahun 2004 terjadi lagi 25 kasus Avian Influenza A (H5N1) di Vietnam (19) dan Thailand (6) yang menyebabkan 19 orang meninggal (5 di Thailand, 14 di Vietnam).
Pencegahan
1. Pada Unggas :
  • Pemusnahan unggas/burung yang terinfeksi flu burung
  • Vaksinasi pada unggas yang sehat
2. Pada Manusia :
Kelompok berisiko tinggi (pekerja peternakan dan pedagang) :
  • Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi sehabis bekerja
  • Hindari kontak langsung dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu burung
  • Menggunakan alat pelindung diri (contoh : masker dan pakaian kerja)
  • Meninggalkan pakaian kerja di tempat kerja
  • Membersihkan kotoran unggas setiap hari
  • Imunisasi
Masyarakat umum :
  • Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi dan istirahat cukup
  • Mengolah unggas dengan cara yang benar, yaitu :
  1. Pilih unggas yang sehat (tidak terdapat gejala-gejala penyakit pada tubuhnya)
  2. Memasak daging ayam sampai dengan suhu ± 800 °C selama 1 menit dan pada telur sampai dengan suhu ± 640 °C selama 4,5 menit.
  • Basuh tangan sesering mungkin, penjamah sebaiknya juga melakukan disinfeksi tangan (dapat dengan alcohol 70%, atau larutan pemutih/khlorin 0,5% untuk alat-alat/instrumen)
  • Lakukan pengamatan pasif terhadap kesehatan mereka yang terpajan dan keluarganya. Perhatikan keluhan-keluhan seperti flu, radang mata, keluhan pernafasan.
Pengobatan
Pengobatan bagi penderita flu burung adalah :
  • Oksigenasi bila terdapat sesak napas
  • Hidrasi dengan pemberian cairan parenteral (infus)
  • Pemberian obat anti virus oseltamivir 75 mg dosis tunggal selama 7 hari
  • Amantadin diberikan pada awal infeksi, sedapat mungkin dalam waktu 48 jam pertama selama 3-5 hari dengan dosis 5 mg/kg BB perhari dibagi dalam 2 dosis. Bila berat badan lebih dari 45 kg diberikan 100 mg 2 kali sehari.
Catatan Penting
Penyebab flu burung di Indonesia adalah virus influenza tipe A subtipe H5N1.
sumber :
1. Pusat Data dan Informasi PERSI - 21 September 2005
2. WHO : Avian Influenza - Fact Sheet 15 Januari 2004
3. Litbang DepKes

Tidak ada komentar:

Posting Komentar